Warning !! Bukan Web Resmi RT 007 / RW 07 Warakas. Dikelola Secara Pribadi / Independen
Antioksidan dalam Teh

Antioksidan dalam Teh

Tahun 1999 sebuah studi di Harvard University menemukan bahwa meminum secangkir teh hitam sehari dapat mengurangi risiko serangan jantung sampai 44%.

Dan dalam The Third International Scientific Symposium on Tea and Human Helath pada tahun 2003 menyimpulkan bahwa minum 4 sampai 5 cangkir teh sehari mampu mengurangi kerusakan DNA akibat kecanduan rokok.

Sedangkan seorang peneliti Jepang, Yoshikazu Takanami, pada tahun 2003 menyatakan bahwa dengan minum teh setelah makan malam mampu menghilangkan efek negatif dari lemak.

Peneliti - peneliti lain dari Amerika juga menemukan bahwa kandungan antioksidan dalam minuman teh sangat berlimpah dan dipercaya lebih ampuh dan lebih efektif daripada antioksidan yang terkandung dalam brokoli, bawang putih dan wortel. Antioksidan dalam teh juga mampu menghalau osteoporosis pada wanita.

Khasiat teh terutama karena adanya kandungan senyawa bioaktif polifenol dan flavonoid, yaitu antioksidan yang kuat yang terdapat optimal dalam daun teh muda yang utuh.

Kadar antioksidan ini tidak sama dalam setiap jenis teh karena cara pengolahan teh - teh tersebut berbeda. Sebagai contoh, polifenol tertinggi ada dalam teh hijau lalu teh oolong disusul oleh teh hitam.

Senyawa dominan dalam polifenol adalah katekin yang larut dalam air dan menimbulkan rasa pahit - pahit sepat dalam teh.

Katekin ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, hipertensi, membunuh bakteri dan virus flu. Sedangkan senyawa utama dalam flavonoid adalah kuersetin, kaempferol dan mirisetin.

Senyawa - senyawa ini mampu menghancurkan sel - sel kanker dan juga menurunkan kadar LDL serta memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah halitosis.

Teh terutama teh hijau dipercaya dapat membuat awet muda karena antioksidan polifenol yang dikandungnya dapat menangkap radikal bebas penyebab penuaan dini.

Kemampuan polifenol menangkap radikal bebas 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan vitamin E.

Teh hitam biasanya diseduh dengan air mendidih sedangkan teh hijau diseduh dengan air bersuhu sekitar 80 derajat. Bila kita menjerang air, suhu sekitar 80 derajat terjadi saat dari teko telah keluar banyak asap dan mulai terlihat gelembung - gelembung air yang mendidih.

Air yang lebih banyak mengandung oksigen akan membuat rasa teh lebih nikmat. Perlu diingat bahwa minuman teh jangan disimpan lebih dari 24 jam karena dapat menyebabkan diare.