Pondok Pesantren Nurul Jalal Gelar Upacara Bendera Peringati Hari Santri 2022
Warakas007 - Hari Santri yang ditetapkan tanggal 22 Oktober diperingati oleh Pondok Pesantren Nurul Jalal, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bertempat di halaman Masjid Baitul Abidin Toehirah Wayakoen, Jalan Waralas V Gang 2 Nomor 68 RT 005 RW 07 Warakas, para santri dan para pendidik mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih.
Dalam rangkaian acara tersebut, diselipkan juga sebuah atraksi seni, salah satunya adalah Tari Saman.

Selain itu, tampak juga beberapa warga sekitar Pondok dan orang tua santri.
Tak lupa, setelah menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta, Peserta Upacara juga menyanyikan lagu mars Ya Lal Wathan atau Cinta Tanah Air.
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi
Anta ‘Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Kullu May Ya’tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
Pada ujung peringatan, para santri kemudian makan bersama ala santri, yang disajikan di atas daun pisang. Sungguh kebersamaan dan kesederhanaan.
Sekilas mengenai hari santri, bahwa Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober, sesuai dengan Keputusan presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
Penetapan Hari Santri Nasional bersandar pada pencetusan Resolusi Jihad oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari sebagai respons perlawanan terhadap Belanda pasca kemerdekaan.
Sejarah telah membuktikan bahwa santri selalu ada dalam setiap fase perjalanan Indonesia.
Saat Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak, bahwa dengan segala kemampuannya, santri bisa menjadi apa saja, dan siap berkorban untuk negeri tercinta.
Santri tidak hanya ahli ilmu agama, tetapi juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Meski bisa menjadi apa saja, santri tida lupa akan tugas utamanya yaitu menjaga agama, karena salah satu tujuan agama adalah untuk memuliakan manusia. Agama tidak diturunkan untuk merendahkan martabat kemanusiaan.








Warakas007 Mendokumentasikan